Bolehkah Wanita Ikut Berorganisasi?
Pertanyaan:
Assalamu’alaikum,
Saya adalah mahasiswa baru disebuah perguruan tinggi di Jawa Tengah. Di program studi yang saya ambil (psikologi) kebanyakan siswanya adalah wanita, oleh karena itu pengurus organisasi-organisasi kampus di program studi kami pun cenderung dijalankan oleh wanita, yang mau saya tanyakan:
1. Bolehkah wanita aktif dalam organisasi,dalam hal ini organisasi yang ingin saya masuki adalah rohis?
2. Seberapa jauh wanita boleh ikut dalam kegiatan-kegiatan di luar rumah?
3. Batasan-batasan gerak seorang wanita itu seberapa jauh?
Sekian pertanyaan saya, saya harap Ustad bersedia menjawabnya. Saya sangat membutuhkan jawaban Ustad untuk pertimbangan langkah saya di dunia kampus yang baru saya hadapi. Terima Kasih. Jazakumullahu khair.
Jawaban Ustadz:
‘Alaikum salam warahmatullahi wabarakatuh,
Wanita dibolehkan aktif dalam organisasi yang tidak bercampur dengan laki-laki, dan kegiatan organisasi tersebut tidak bertentang dengan sifat-sifat kewanitaan tetapi bergerak dalam hal membina kepribadian wanita yang sholehah, seperti dalam bidang ilmu agama (pengajian), keterampilan membina keluarga yang sakinah, kesehatan, dakwah dan sosial. Wanita tidak dilarang mengikuti kegiatan di luar rumah selama tidak berbaur dengan laki-laki serta dalam waktu dan tempat yang wajar, tidak dilakukan pada waktu atau pada tempat yang dapat mengundang fitnah.
Adapun batasan gerak seorang wanita, islam tidak membatasi wanita untuk keluar rumah seperti tidak boleh lebih dari sekian kali dalam sehari atau tidak boleh melebihi jarak sekian kilo meter, tetapi Islam mengatur, kalau keluar rumah harus menutup aurat dan dalam rangka ada keperluan bukan untuk mejeng kesana-sini, seperti untuk menuntut ilmu, ziarah karib kerabat atau teman, membeli kebutuhan keluarga dan sebagainya, kalau jarak memakan waktu satuhari-satu malam maka harus bersama mahram. Wallahu a’lam. (Silahkan baca buku-buku yang berbicara tentang kepribadian seorang muslimah).
Surat-suratan
Soal: Saya adalah seorang gadis berumur 25 tahun. Saya sudah memakai hijab semenjak lima tahun yang lalu. Saya beriman kepada Allah, rasulNya, hari kiamat, dan adzab Allah. Saya selalu mengingat kematian setiap menit dan detiknya. Tidak tergambarkan berapa banyak saya merasakan rasa takut setiap kali saya mengingat kematian. Ini disebabkan karena saya terkadang melakukan beberapa hal yang tidak diridhoi Allah. Saya ingin menjadi seorang mu'minah yang bersih dan suci di hadapan Rabbnya yang imannya kuat. Bagaimana yang demikian tersebut? Saya ingin bertanya, bolehkah seorang gadis surat menyurat dengan seorang pemuda dengan alas an bahwa ini disebut dengan ta'aruf (perkenalan)?
Jawab: Tidak boleh surat-menyurat antara engkau dengan seorang pemuda yang bukan mahrammu dengan alas an ini adalah ta'aruf . Karena yang demikian tersebut termasuk hal-hal yang menimbulkan fitnah dan mengantarkan kepada kejelekan dan kerusakan.
Wa billahi at taufiq. Wa shollallahu 'ala nabiyyina Muhammad wa aalihi wa shohbihi wa sallam.
Al Lajnah Ad Daimah lil Buhuts al Ilmiyah wal Ifta'
Ketua: Asy Syaikh Abul Aziz bin Baaz
Wakil: Asy Syaikh Abdur Rozzaq 'Afifi
Anggota: Asy Syaikh Abdullah bin Ghudoyyan dan Asy Syaikh Abdullah bin Qu'ud
Penerjemah: Ayub Abu Ayub
Sumber :
Fatawa Al Lajnah Ad Daimah (17/67-68)
Siapa jodoh saya?
Penanya: Winna
Dijawab Oleh: Ustadz Ali Musri, M.A.
Pertanyaan:
Assalamu’alaikum wr.wb
Ustadz, Ana sudah sering baca buku bertema keluarga yang termasuk didalamnya pernikahan, tetapi ketika dihadapi ternyata cukup rumit juga. Yang ana tanyakan, bagaimana kita bisa tau siapa jodoh kita? maksud dari sekufu dalam beragama? bagaimana cara mengetahuinya serta pertanyaan apa saja yang harus diajukan? bagaimana kita bisa tau jawaban dari istikhoroh? Ada yang bilang, jika ijab qobul sudah berkumandang maka kita baru tau itulah jodoh kita, apakah harus seperti itu, bukankah itu hal yang sangat riskan? mohon bimbingannya Ustadz. Jazakumullah khoiron
Jawaban Ustadz:
Wassalamu’alaikum warohmatullohi, wabarakatuh.
Bimbingan yang sempurna dalam hal ini adalah nasihat Rasul kita Muhammad, “Nikahilah olehmu wanita itu karena empat perkara; karena kecantikannya, karena kekayaannya, karena keturunannya, karena agamanya, pilihlah yang agamanya bagus, niscaya kamu akan beruntung”. Kedua; melakukan sholat istikharah, tahunya jawaban istikharah adalah dari segi kemudahan dan tidak ada hambatan yang begitu sulit, sebagaimana yang disebutkan dalam hadits doa istikharah tersebut, yaitu kita mohon kemudahan pada Alloh, kemudian hati jadi mantap untuk memilih apa yang kita inginkan, kalau Alloh tidak menakdirkan maka hal itu berarti tidak diridhoi Alloh, dari sini kita tahu jawaban istikharah. Adapun cara-cara lain yang Anti tanyakan, Ana gak bisa jawab sebab hal itu tergantung kepada pribadi masing-masing orang, apa yang mau ia tanyakan. Boleh jadi ia akan bertanya tentang jenjang pendidikan, penyakit yang pernah diderita, jumlah saudara, profesi, pengalaman, pengajian yang selalu dihadirinya, dll.
Dikutip dari:muslim.or.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar